Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata “media” dan
“pembelajaran”. Kata media secara harfiah berarti perantara atau
pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi untuk
membneru seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”
Media berasal dari bahasa latin merupakna bentuk jamak dari ”Medium”
yang secara harfiah berarti ”Perantara” atau ”Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa hali
memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah ”Teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran
adalah ”sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
buku, film, video dan sebagainya.”
Sedangkan National Education Association (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah “sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.”
Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.”
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi
terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi
sebagai alat bantu guru untuk mengajar dan digunakan adalah alat bantu visual.
Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan
digunakan alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media memiliki fungsi, di antaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik
berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman
anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak
mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa
ke peserta didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat
disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para
peserta didik tentang suatu objek yang disebabkan karena: (a) objek terlalu
besar, (b) objek terlalu kecil, (c) objek yang bergerak terlalu lambat, (d)
objek yang bergerak terlalu cepat, (e) objek yang terlalu kompleks, (f) objek
yang bunyinya terlalu halus, (g) objek yang mengandung berbahaya dan resiko
tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat
disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
kongkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari
yang kongkrit sampai dengan abstrak.Ada beberapa kriteria untuk menilai
keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk
menilainya (Hubbard, 1993). Kriteria pertamanya adalah biaya.
Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan
media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti
listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah,
waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang
terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu
dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Kriteria di atas lebihdiperuntukkan bagi media
konvensional.
Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai
multimedia interaktif (Thorn, 1995). Kriteria penilaian yang pertama adalah
kemudaiah navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga
pembelajaran bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang
kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan
presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program
itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar
atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media di mana media harus
mengintegrasi aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk
menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka
estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir
adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan
pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang
selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
B.Jenis-jenis Media Pembelajaran
- Media visual: Grafik, diagram, chart, bagan, poster,
kartun, komik
- Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa,
dan sejenisnya
- Projected still media: slide, over head projector
(OHP), in focus dan sejenisnya
- Projected motion media: film, televisi, video
(VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya
Sejalan dengna perkembangan IPTEK penggunaan media, baik
yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang
disebut multi media. Contoh: dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya
bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang
bersifat interaktif.
C.Kriteria Pemilihan Media
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa
media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika
tujuan atua kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi bacaan maka media
cetak y ang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran bersifat motorik
(gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu,
terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer).
D.Karakteristik Jenis Media Pembelajaran
1.Media Visual Diam
Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar
paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media
visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke
penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung harti disebut
”Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya
dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari
guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang
dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak
termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi
biaya. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik,
poster, media cetak, buku.
a.Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena
merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik.
Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan
objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelebihan media ini adalah:
- sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan
media verbal
- dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja,
baik untuk usia muda maupun tua
- harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam
penyampaiannya.
Kelemahannya.
- gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata
ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
b.Diagram
Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan
antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut. Isinya pada
umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram ini untuk menyederhanakan yang
komplek-komplek sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Oleh karena diagram bersifat:
- simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
- untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus
dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut
- walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat
diagram dapat memperjelas arti.
Ciri-ciri diagram yang baik:
- benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang
jelas
- cukup besar dan ditempatkan secara strategis
- penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum
dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan
c.Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar
keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk
memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain:
perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi, jenis-jenis media bagan
antara lain : Tree chart, flow chart.
2.Media Display
- Papan tulis/whiteboard
- Papan flanel
- Flip chart
3.Gambar mati yang diproyeksikan
- Over head projector + overheat transparance (COHP + OHP)
- Slides/film bingkai
- Film strip/film rangka
- Epidiascope>
- Komputer + multimedia projector
0 komentar:
Posting Komentar